77infokuliner, Jakarta - Kreasi kuliner di Nusantara semakin kreatif. Kesempatan ini ada pia yang dihias dengan motif kain Karawo ciri khas Gorontalo. Karena kreasi ini, pia Karawo yang di produksi toko kue Cafesera jadi semakin cantik serta warna warni.
" Pia Karawo memanglah kami buat jadi pia yang ciri khas Gorontalo dengan motif sulaman Karawo diatas permukaan pia, " kata Ellyanti Phandeirot, yang memiliki kue Cafesera.
Masalah rasa janganlah di tanya. Pia ini bercita rasa manis serta teksturnya lembut dari beberapa bahan alami. Ellyanti berniat pilih Blue Band Master untuk membuat kue andalan karna terkecuali buat kuenya gurih, Blue Band Master juga sehat serta disenangi beberapa orang.
" Kami juga memakai bahan kelapa yang jadi keunikan kuliner Gorontalo. Untuk paket juga, kami permanis dengan daun kelapa yang umumnya dibuang, " sambungnya sekali lagi.
Ide pembuatan Pia Karawo ini berawal dari kecintaan Ellyanti pada daerahnya, Gorontalo yang populer dengan kerajinan kain Karawo. Dengan mengusung rencana sandang, pangan, serta papan, Ellyanti menginginkan memberi yang paling baik untuk orang-orang Indonesia.
" Kami sadar budaya tiap-tiap daerah senantiasa bermacam jadi yang membedakan pia kami dengan pia daerah beda yaitu pada motif sulaman ciri khas Gorontalo yang mencerminkan budaya Gorontalo, " pungkas dia.
Karena inovasinya ini, Pia Karawo dari Toko Cafesera lolos jadi pemenang pertama pertandingan Blue Band Master Oleh-oleh 2017. Terkecuali Pia Karwo, Blue Band Master juga menganugerahi juara satu serta dua untuk Toko Roti Jakarta dengan Roti Ontbijtkoek Gula Jawa dan Yant Sorghum dengan Yant Healthy Cookies.
" Saya begitu bersukur serta senang karna dipilih jadi pemenang pertama Blue Band Master Oleh-oleh 2017. Mudah-mudahan sesudah jadi Master Oleh-oleh 2017, makin beberapa orang yang mengetahui Pia Karawo dan budaya Gorontalo, serta usaha Cafesera bisa makin berkembang yang akan datang, " tutup Ellyanti.
Beberapa pemenang ini dipilih sesudah lewat sistem penilaian serta penjurian yang mencakup tehnik pembuatan, kekhasan, rasa serta rupa, paket serta ketahanan product, nilai-nilai budaya lokal, juga legalitas. Mereka menyisihkan 5. 145 entrepreneur bakery serta pastry dari beragam daerah yang mendaftar pertandingan Master Oleh-oleh 2017.
" Saya begitu mengapresiasi kreatifitas serta inovasi dari beberapa peserta Blue Band Master Oleh-oleh dalam mengangkat unsur lokal serta budaya setempat. Hal semacam ini diperlihatkan dengan adanya banyak peserta yang menerapkan unsur budaya asal provinsi mereka dengan kreasi oleh-oleh. Tiap-tiap kreasi oleh-oleh mesti mempunyai satu narasi yang menarik serta ciri khas jadi nilai jual, " kata Presiden Akademi Gastronomi Indonesia (AGI) serta Juri Blue Band Master Oleh-oleh 2017, Vita Datau.
Thomas Agus Pamudji sebagai Managing Director Unilever Food Solutions PT Unilever Indonesia Tbk mengapresiasi tingginya ketertarikan aktor insustri pastry serta bakery yang ikuti pertandingan ini.
" Th. ini ada 5. 145 kreasi oleh-oleh dari 34 propinsi di Indonesia yang turut dan bersaing merebutkan titel Master Oleh-oleh 2017. Jumlah ini bertambah lebih dari 50% di banding th. lantas, " terang Thomas.
Pertandingan yang diprakarsai Unilever Food Solutions (UFS) ini di dukung oleh Kepala Tubuh Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Triawan Munaf.
" BEKRAF menyongsong baik gagasan Unilever Food Solutions dalam memberikan inspirasi serta memberdayakan beberapa aktor industri pastry serta bakery lewat pertandingan ini, yang searah dengan prinsip BEKRAF dalam mensupport perkembangan perekonomian kreatif, satu diantaranya subsektor kuliner, " sebut dia.
Beberapa pemenang Blue Band Master Oleh-oleh 2017 ini memperoleh bermacam hadiah menarik. Untuk juara tingkat nasional memperoleh koin emas, paket iklan promosi bertaraf nasional, titel serta sertifikat Master Oleh-Oleh 2017, dan paket product Blue Band Master.
Sesaat untuk pemenang propinsi memperoleh voucer berbelanja, fasilitas iklan promosi, sertifikat, dan paket product Blue Band Master.
No comments:
Post a Comment